Masalah gaji memang menjadi hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan dalam lingkungan kerja. Apalagi, bagi mereka yang baru menjalani tahap wawancara maupun training dan masa-masa awal bekerja.
Pasalnya, mereka yang sudah tercatat sebagai karyawan dengan masa kerja yang lama pun seringkali merasa enggan untuk membicarakan masalah gaji kepada atasan.
Pasalnya, mereka yang sudah tercatat sebagai karyawan dengan masa kerja yang lama pun seringkali merasa enggan untuk membicarakan masalah gaji kepada atasan.
Entah takut mendapat penolakan atau memang merasa sudah cukup dan tidak perlu memperjuangkan kenaikan gaji, yang jelas masalah gaji tergolong cukup rumit. Tidak jarang pula ada karyawan yang merasa takut meminta kenaikan gaji karena mengkhawatirkan posisinya di perusahaan tersebut.
Memang banyak hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan negoisasi gaji. Urusan gaji memang tidak bisa dibahas secara sembarangan. Harus dimulai dengan pengamatan, riset, dan perhitungan secara matematis dengan tepat dan akurat.
Dalam bukunya yang berjudul What to Do With the Rest of Your Life: America's Top Career Coach Shows You How to Find or Create the Job You'll Love, Ryan Robin menjelaskan teorinya, yaitu:
1. Tentukan nilai pasar terlebih dahulu
Ya, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencari bukti. Buktinya yaitu berupa harga yang pantas untuk pelayanan dan pengabdian yang Anda berikan pada perusahaan.
Hal yang satu ini bisa dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber informasi yang terpercaya seperti majalah bisnis dan situs-situs yang memuat survey gaji, serta hal-hal lain seputar dunia bisnis dan pekerjaan. Jadikan sumber-sumber tersebut sebagai referensi untuk Anda bisa melakukan negoisasi gaji.
2. Komunikasikan secara efektif
Jika Anda tengah berada dalam suatu sesi wawancara, maka gunakan waktu wawancara untuk kembali menegaskan nilai Anda di perusahaan tersebut. Anda juga bisa membandingkannya dengan pekerjaan dan posisi Anda di perusahaan sebelumnya. Mungkin, diperlukan juga adanya bukti-bukti otentik yang memuat nilai Anda di perusahaan sebelumnya. Yang terpenting, fokuslah kepada pemenuhan kebutuhan Anda sebagai pekerja.
3. Jangan sebutkan detail gaji Anda sebelumnya
Anda mungkin harus menyebutkan rentang gaji Anda sebelumnya, namun jangan menyebutkan angkanya secara detail. Pasalnya, rincian gaji tersebut bisa menjadi dasar penilaian perusahaan yang akan merekrut anda. Seperti diketahui bahwa gaji seseorang dapat menunjukkan tingkat ketrampilan dan posisi seseorang.
4. Menghitung nilai anda
Jika penawaran telah selesai dibuat, maka Anda harus menanyakan alasan-alasan mengapa Anda dipekerjakan. Kemudian , dengarkan dengan seksama dan jelaskan pula perihal argument yang berpusat pada bab permintaan gaji. Anda pun harus menceritakan perihal ketrampilan-ketrampilan yang pernah dipelajari dan dimiliki. Fokuslah pada pemenuhan nilai gaji yang sebanding dengan produktifitas dan kinerja yang optimal.
5. Gunakan pendekatan win-win solution
Tidak semua hal bisa terjadi seperti yang Anda harapkan. Jadi, siapkanlah diri Anda untuk menerima kemungkinan berhasil atau bahkan kemungkinan terburuk sekalipun. Harapan Anda akan gaji yang sesuai tentunya harus diselaraskan dengan pemahaman realistis dan kemauan untuk berkompromi. Hal ini penting untuk mendukung kedua belah pihak agar mengakhiri sesi negoisasi dengan kata mufakat.
Nah, setelah membaca uraian di atas, siapkah Anda bernegoisasi untuk mendapatkan gaji yang sesuai?Yang terpenting adalah adanya kemauan untuk terus menerus mengupgrade kemampuan dan ketrampilan anda. Sehingga, dengan ketrampilan dan kemampuan yang mumpuni, secara otomatis Anda akan mendapatkan peningkatan gaji yang significant.
Apalagi, jika pengalaman kerja Anda sudah cukup banyak dan terbilang memuaskan. Maka tidak perlu berusaha terlalu keras untuk mendapatkan gaji tinggi yang Anda inginkan.
- See more at: http://www.perempuan.com/read/negosiasi-gaji-secara-tepat#sthash.GVw3tG3m.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar