Pages

Minggu, 17 November 2013

Menapak Tilas Tragedi Tsunami Aceh

Tsunami merupakan bencana besar yang memakan banyak korban jiwa dan melumpuhkan kehidupan dalam sekejap. Kedatangan tsunami juga sulit diprediksi seperti kejadian tsunami di Aceh 26 Desember 2004 lalu. Kematian, kesedihan, kerugian material, dan penderitaan menyisakan kenangan tersendiri bagi mereka yang mengalami. 
Untuk mengenang tragedi tersebut, didirikanlah monumen-monumen tsunami di Aceh yang layak dikunjungi sebagai saksi biksu perjuangan masyarakat Aceh bertahan diterpa gelombang dahsyat Tsunami. Berikut adalah monumen-monumen yang bisa Anda kunjungi:

1. Monumen Kapal di Atas Rumah di Lampulo

Kapal yang tersangkut di atas rumah ini merupakan bukti betapa kuatnya gelombang tsunami hingga mampu menyeret sebuah kapal nelayan sepanjang 25 meter ini ke atap sebuah rumah di Lampulo. Masyarakat sekitar membiarkan kapal nelayan tersebut di tempat aslinya dan  mendirikan pelindung di atasnya.
2. Monument Tsunami Aceh Thanks the World
Monument ini terletak di kota Blang Padang, Banda Aceh. Monument ini dibangun sebagai ucapan terima kasih masyarakat Aceh atas bantuan dunia. Bentuk monumen ini pun unik, menyerupai gelombang tsunami .

3. Situs Tsunami PLTD Apung
Pembangkit listrik tenaga diesel ini mulanya bertempat di lepas pantai. Namun karena gelombang tsunami yang dahsyat, PLTD ini terseret ke daratan hingga 5 km tepatnya di desa Punge, Blancut, Banda Aceh. Padahal, PLTD ini memiliki berat 2600 ton. Bisa kita bayangkan betapa besarnya gelombang tsunami yang menyerang Aceh 6 tahun silam. 
Saat ini, PLTD Apung menjadi salah satu tempat untuk mengenang tsunami Aceh dan wisatawan bisa menggunakan teropong bintang di sana. Dari PLTD ini, anda dapat melihat pegunungan Bukit Barisan

4. Monumen Tsunami Aceh di Peulanggahan, Kecamatan Kuta Raja
Warga sekitar membangun monument tsunami untuk mengenang 5000 warga yang tewas dalam gelombang tsunami.

5. Masjid Baiturrahman
Masjid yang terletak di Ulee Lheue, Aceh ini merupakan salah satu bangunan yang kokoh meskipun diterjang gelombang Tsunami yang dahsyat. Masjid ini pun memiliki nilai historis yang tinggi karena sebelumnya telah mengalami kerusakan karena gempa dan banjir. 
Pada awalnya, masjid ini dibangun pada abad 17  oleh sultan Aceh, lalu mengalami pemugaran oleh pemerintah Belanda dengan gaya Eropa. Namun, karena daya tampung jamaah yang sedikit, masjid ini diperluas dengan bantuan dari pemerintah Arab Saudi.
Masjid ini menjadi daya tarik bagi wisatawan terutama para wisatawan religi karena di saat bangunan sekitar rata dengan tanah, masjid ini masih kokoh.

6. Kubah Al Tsunami
Kubah masjid  ini terseret hingga ke areal persawahan. Kubah ini awalnya terletak di masjid yang terletak di Gapong Lamtengoh, kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Karena gelombang tsunami, kubah masjid ini terseret hingga ke Gampong Gurah.
Bila Anda ingin menuju ke sana, jangan khawatir karena lokasinya mudah dicapai meskipun terletak di areal persawahan.
- See more at: http://www.perempuan.com/read/menapak-tilas-tragedi-tsunami-aceh#sthash.FjPS6CJC.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar