Rutinitas dan kesibukan yang Anda alami di kantor membuat Anda merindukan suasana yang tenang dan damai. Kemacetan dan polusi juga membuat Anda ingin menghirup udara segar. Tak ada salah untuk Anda mencoba untuk back to nature, berwisata ke Kampung Budaya Sindangbarang yang terletak tak jauh dari ibukota Jakarta yakni 60 km yang bisa ditempuh selama 2 jam, atau dari Bogor dengan jarak hanya 5 km tepatnya terletak di desa Pasir Eurih kecamatan Tamansari, Bogor.
Kampung budayaSindangbarang ini menawarkan suasana pedesaan lengkap dengan aktivitas-aktivitas yang kental dengan budaya Sunda.
Pada mulanya, kampung budaya Sindangbarang mengalami modernisasi yang membuat penduduk asli dan budayawan risih karena Sindangbarang merupakan wilayah yang sarat dengan nilai historis dari kerajaan Pajajaran. Lalu, untuk melestarikan budaya di desa ini, pada Maret 2007 di resmikanlah kampung budaya Sindangbarang.
Pada mulanya, kampung budaya Sindangbarang mengalami modernisasi yang membuat penduduk asli dan budayawan risih karena Sindangbarang merupakan wilayah yang sarat dengan nilai historis dari kerajaan Pajajaran. Lalu, untuk melestarikan budaya di desa ini, pada Maret 2007 di resmikanlah kampung budaya Sindangbarang.
Di kampung ini Anda bisa merasakan udara segar khas pedesaan dengan ketinggian 350-500 m dari permukaan laut. Selain itu, penduduk sekitar pun masih melakukan tradisi kuno seperti ibu-ibu yang menumbuk padi, memasak dengan kayu bakar dan kompor tradisional, jalan bebatuan bebas aspal, acara tahunan Seret Taun tiap bulan Muharam, dan rumah-rumah adat yang dilestarikan.
Bagi Anda yang ingin merasakan euphoria acara adat Seret Taun, datanglah pada bulan Muharam karena akan ada arak-arakan hasil bumi selama beberapa hari. Selain itu, Anda bisa menyewa rumah panggung dengan biaya 800 ribuan hingga 1,2 juta per harinya lengkap dengan fasilitas makan dan paket wisata. Ketika Anda menginap di kampung Sindangbarang, Anda akan merasakan tinggal bersama kokolot atau sesepuh kampung. Anda juga bisa menyusuri areal persawahan dan menemukan situs-situs purbakala saat Anda tracking.
Banyak sekali paket yang ditawarkan untuk Anda terutama bila ingin mempelajari kesenian khas Sunda langsung dari asalnya. Paket-paket tersebut antara lain:
1. Mulih ka lembur (Pulang kampung)
2. Sawengi di Kampung Budaya (Semalam di Kampung Budaya)
3. Ngalanglang di Bogor (Berpetualang di Bogor)
4. Nyaba ka Kampung Adat (Bertamu ke Kampung Adat)
5. Outing
6. Sone ka lembur (Rindu kampung halaman)
2. Sawengi di Kampung Budaya (Semalam di Kampung Budaya)
3. Ngalanglang di Bogor (Berpetualang di Bogor)
4. Nyaba ka Kampung Adat (Bertamu ke Kampung Adat)
5. Outing
6. Sone ka lembur (Rindu kampung halaman)
Ke enam paket tersebut menawarkan berbagai macam aktivitas termasuk bermain egrang, bermain angklung, mengenal nama-nama berbagai benda dan juga bangunan.
Untuk menjaga kelestarian budayanya, pemuda dan anak-anak di kampung Sindangbarang dilatih secara gratis untuk menari dan memainkan gamelan agar bisa dipertunjukkan pada wisatawan.
Penasaran? Jangan ragu untuk datang ke sana. Ajaklah teman-teman, rekan kerja, maupun keluarga karena lebih ramai lebih seru dan pastinya irit di ongkos. Untuk rutenya, Anda bisa start dari terminal Baranang Siang Bogor, terminal Bubulak, dan stasiun Kereta Api Bogor. Anda juga bisa membawa kendaraan pribadi namun di lokasi wisata, Anda tidak diperbolehkan membawanya karena kampung Sindangbarang bebas dari kendaraan bermotor.
- See more at: http://www.perempuan.com/read/berwisata-ke-kampung-budaya-sindangbarang#sthash.xjvTWhea.dpufUntuk menjaga kelestarian budayanya, pemuda dan anak-anak di kampung Sindangbarang dilatih secara gratis untuk menari dan memainkan gamelan agar bisa dipertunjukkan pada wisatawan.
Penasaran? Jangan ragu untuk datang ke sana. Ajaklah teman-teman, rekan kerja, maupun keluarga karena lebih ramai lebih seru dan pastinya irit di ongkos. Untuk rutenya, Anda bisa start dari terminal Baranang Siang Bogor, terminal Bubulak, dan stasiun Kereta Api Bogor. Anda juga bisa membawa kendaraan pribadi namun di lokasi wisata, Anda tidak diperbolehkan membawanya karena kampung Sindangbarang bebas dari kendaraan bermotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar