Pages

Senin, 27 Januari 2014

Ini yang Perlu Anda Lakukan saat Jadi Korban KDRT

Korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) seringkali ditemui di masyarakat. Bahkan para public figure seperti artis juga tidak luput dari KDRT dan korbannya kebanyakan adalah perempuan. Meski sudah banyak lembaga untuk melindungi mereka dari KDRT, tapi tetap saja mereka tak ingin melaporkan kekerasan yang mereka alami karena menganggap itu sebagai aib dalam rumah tangga.

Biasanya korban kekerasan dalam rumah tangga ini memilih menyimpan rapar-rapat cerita kejadian tersebut dan berharap semuanya akan kembali damai seperti sedia kala. Diperparah lagi dengan pelaku kekerasan dalam rumah tangga tidak menyadari kekeliruannya dan mengulangi nya lagi.
Kekerasan dalam rumah tangga tidak selalu dengan pukulan, tendangan yang bisa menyebabkan lebam, tapi juga ucapan menyakitkan, makian, hinaan juga termasuk kekerasan dalam rumah tangga. Karena hal ini bisa menyebabkan trauma tersendiri bagi korbannya.

Untuk itu perlu adanya kesadaran dalam korban KDRT itu sendiri untuk melakukan langkah yang sebaiknya ditempuh ketika mengalami kekerasan dalam rumah tangga untuk menghindarkan Anda pada permasalahan yang semakin kompleks dan berdampak panjang pada psikologis anak-anak Anda dan diri Anda  sendiri. Jika Anda mengalami kekerasan dalam rumah tangga ada baiknya mengikuti beberapa langkah berikut ini.

Hal yang pertama kali dilakukan ketika Anda mengalami kekerasan dalam rumah tangga yakni menenangkan diri dengan beribadah.
Berbagilah uneg-uneg dengan orang yang Anda anggap dewasa dan bisa melihat kejadian tersebut secara objektif. Lalu jangan ragu untuk pergi  lembaga yang melindungi hak perempuan bisa ke LSM, kantor polisi, dan jangan lupa pergi ke rumah sakit jika ada luka untuk di visum sebagai tanda bukti dan sebaiknya ditemani orang terdekat Anda ketika mengunnjunginya.
Sekali lagi, hindari keraguan untuk melaporkan KDRT  ke kepolisian karena Anda berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan. Biasanya pelaku akan mendapatkan ganjaran berupa pidana penjara beserta denda.

Pasca KDRT, biasanya orang-orang disekitar Anda akan  menyarankan untuk bercerai. Untuk satu hal ini, berusahalah bepiki kedepan secara objectif. Pertimbangkanlah juga matang-matang nasib anak-anak anda. namun jika kekerasan dalam rumah tangga telah mengancam jiwa anda, keptusan ini bisa didiskusikan dengan keluarga. Ingatlah untuk tetap berpikir rasional. Setiap orang tidak sempurna. Pertimbangkan juga sumber yang sebenarnya membuat dia melakukan KDRT dan marah besar.

Jika suami Anda sering melakukan KDRT tapi sering juga meminta maaf dan mengakui kesalahannya namun mengulanginya lagi keesokan harinya Anda bisa mengajaknya ke psikiater atau orang yang ahli untuk memberinya pemahaman bahwasannya kekerasan dalam rumah tangga yang sering dilakukannya terhadap istrinya merupakan tindakkan yang tidka dapat dibenarkan.
Meski biasanya tak mudah mengajak pelaku ke psikiater, tapi tak ada salahnya juga mencoba. Namun jika dia menolaknya, Anda bisa meminta tolong pada orang yang Anda rasa dia segani. Bisa jadi orang tuanya, paman atau tantenya atau kakaknya dan bisa jadi pemuka agama seperti ustad. Biasanya penyampaian dari orang orang ini lebih masuk dan diperdengarkan.

Kekerasan dalam rumah tangga memang seringkali terjadi, meski dilakukan oleh anggota keluarga dan orang-oang yang kita sayangi, tetap saja hal itu tidak dapat dibenarkan. Menyayangi anggota keluarga yang Anda sayangi tidak selalu dengan membenarkan perbuatannya yang keliru. Sayangi diri Anda dahulu baru Anda akan bisa menyayangi sepenuhnya orang-orang yang Anda sangat sayangi, termasuk suami Anda
- See more at: http://www.perempuan.com/read/ini-yang-perlu-anda-lakukan-saat-jadi-korban-kdrt#sthash.GA8T7dP2.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar