Sahabat Indonesia yang baik hatinya, berikut adalah resume Mario Teguh Golden Ways (MTGW) MetroTV edisi 17 April 2011, dengan episode Ujian?, Siapa Takut. Ujian itu sama sekali tidak untuk menilai kepandaian, tetapi untuk mengenali kepatuhan kepada proses belajar.
Orang yang patuh kepada proses belajar, tidak pernah takut ujian karena dia sudah melakukan yang terbaik.
Dan orang yang paling ikhlas untuk gagal adalah orang yang telah mencoba yang terbaik. Yang terbaik saja bisa gagal, apalagi jika tidak belajar.
Ujian ini bukan tentang siswa/pelajar, tetapi tentang semua orang; yang ujian sesungguhnya baru dimulai setelah selesai sekolah.
Ujian yang utama adalah saat kita harus melanjutkan kehidupan dengan mengeluhkan kehidupan dalam diri kita; atau melanjutkan kehidupan dengan apa adanya diri kita, dan berusaha berhasil dengan apapun adanya diri kita.
Banyak orang yang hidupnya belum mulai; menunggu cantik dulu, menunggu tua dulu, menunggu kaya dulu dll.
Padahal apapun kekurangan, kalau diterima sebagai satu-satunya modal; maka kekurangan itu menjadi kelebihan.
Apapun hal terburuk yang kita miliki, kalau itu satu-satunya, itu adalah modal terbaik.
Sehingga mungkin bukan kita menunggu sesuatu untuk memulai, tetapi memulai dengan apa adanya sekarang.
Karena perjalanan naik dimulai dimanapun kita berada.
Kalau kesabaran itu sulit untuk anda, maka gunakan ketidak-sabaran itu untuk menyegerakan keberhasilan.
Jadi jangan mensyaratkan sabar dulu untuk jadi orang hebat. Jika anda pemarah, pemarahlah -tetapi gunakan kemarahan itu untuk kurang tidur dan belajar, untuk kurang istirahat dan bekerja, dan untuk mentenagai belajar karena sedang marah.
Orang2 besar yang berhasil itu telah sekali atau beberapa kali terhina dalam hidupnya; dan mereka membalas untuk membuktikan bahwa orang2 yang merendahkan itu harus menyesal dan meminta maaf nanti.
Kalau kita benar, jangan buktikan bahwa kita benar; damailah, lalu buktikan bahkan orang2 yang meragukan kita, adalah orang2 yang diuntungkan karena pelayanan kita.
Orang yang tidak bisa belajar, tidak akan bisa memimpin. Karena kepemimpinan itu adalah ilmu menyesuaikan diri dengan keadaan untuk selau diatas gelombang perubahan.
Dan orang2 yang menyesalkan sebagia anak buah adalah orang yang menggunakan ilmu lama, untuk mengelola masalah baru, menggunakan solusi jangka pendek untuk masalah jangka panjang.
Kalau kita beraspirasi untuk jadi pemimpin, mulai dari sekarang ikhlaskan-lah diri anda untuk belajar.
Jika anda termasuk orang yang ngantuk ketika membaca buku; sikap anda terhadap buku itu harus diperbaharui. Dia harus melihat bahwa yang ada dalam buku itu mewakili pemikiran orang2 besar sebelumnya. Dan apabila buku itu dibuka, dia masuk kepikiran jendela orang2 besar, sehingga dia bisa berbakat untuk berhasil semuda mungkin.
Tertariklah kepada janji dari pelajaran.
Kita itu harus belajar “bandel” untuk mengabaikan apapun yang membuat kita tidak bersemangat.
Berpihaklah pada pembicaraan, perasaan, pikiran, pekerjaan, pergaulan yang membuat kita bersemangat.
Jadilah pribadi yang kuat sekali dalam kebaikan, sampai orang lain tertarik menjadi orang baik.
Berfokuslah pada yang penting, abaikan yang tidak penting bagi kita.
Tidak ada selembar daun yang jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan. Kekuasaan Tuhan itu menyentuh semua sudut kehidupan kita.
Sehingga ujian yang diberikan orang lain kepada kita itu adalah bagian dari keputusan Tuhan.
Sebagian manusia diijinkan oleh Tuhan untuk menuntun kita kepada kemulaiaan. Orang yang setia kepada yang benar, telah lulus ujian sebelum ujian.
Ujian itu setuju / tidak setuju harus kita lakukan. Maka ikuti saja ujian itu, yang penting lulus dulu, setelah itu baru pikirkan kualitas dari kelulusannya.
Rasa takut itu rahmat, yang mengeluarkan semua kemampuan. Kalau anda kurang belajar, sulit mengingat, malas membaca, maka takutlah kepada kelas anda sebagai pribadi kalau anda tidak lulus.
Takut itu adalah rahmat yang memaksimalkan kekuatan.
Tuhan itu tidak akan memberikan masalah, kecuali kita mampu untuk menyelesaikannya; sehingga sebetulnya kita akan mampu menyelesaikan semua masalah.
Ujian itu selalu diniatkan untuk melihat apakah kita pantas untuk naik. Karena Tuhan itu Maha Tinggi dan Meninggikan.
Cobaan itu adalah bagian dari ujian, dan kita akan dicoba dari apa yang kita ucapkan.
Tidak ada hubungan antara nilai yang baik di sekolah dengan kualitas hidup yang baik.
Semua orang yang nilainya jelek waktu sekolah, hidupnya akan baik; selama dia ada penyesalan untuk memacu belajar lebih baik dan pergaulannya baik.
Karena banyak orang yang nilainya tinggi waktu sekolah tapi melalaikan pergaulan.
Karena banyak orang yang nilainya tinggi waktu sekolah tapi melalaikan pergaulan.
Sadarilah bahwa kemiskinan itu sementara, seperti juga kekayaan. Tetapi hak kita yang permanen adalah menjadi pribadi yang damai, yang sejahtera, yang berbahagia.
Kalau anda selalu meihat kebahagiaan itu milik orang lain, selalu anda tidak akan pernah menemukan kebahagiaan itu didalam diri anda.
Kebahagiaan itu adalah kemampuan berbahagia. Maka berfokuslah kepada kita, karena setiap orang mengira bahwa orang lain lebih hebat.
Setiap orang punya jatah gagal dan punya jatah untuk sukses. Untuk meraih sukses, setiap orang harus menghabiskan jatah gagalnya terlebih dahulu.
Maka berbahagialah kalau anda gagal, karena bukan disitu keberhasilan anda.
Tugas kita adalah sebanyak-banyaknya gagal, sampai kemudian tidak ada pilihan lain kecuali berhasil.
Tujuan kita untuk segera berhasil adalah supaya kita menjadi pribadi yang powerfull untuk memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.
Kekayaan dan lain-lain adalah nomor akhir, tujuan utama kita adalah majukan kebaikan dan cegah keburukan.
Bagaimana mungkin orang lain mau menghormati anda, jika anda sendiri tidak menghormati hak anda untuk menjadi orang pandai.
Maka belajarlah, bisa – tidak bisa yang penitng belajar. Tuhan telah dikenal menyelamatkan orang2 terdesak.
Ikutilah ujian, tampil-lah ramah sebaik mungkin, gunkan sebaik mungkin semua kekuatan untuk dikasihani – terutama oleh Tuhan.
Lalu lulus-lah, kemudian penyesalan anda itu pelan-pelan menjadikan anda tambah lama – tambah baik lulusnya.
Tuhan itu kalau menyayangi kita diberikanlah rasa takut itu, supaya kita menyegerakan mempergunakan kekuatan kita secara maksimal. Tuhan Maha Pengasih.
Demikian resume singkat Mario Teguh Golden Ways, dengan topik “Ujian?, Siapa Takut“, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semuanya.
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam teknik penulisan rangkuman ini. Jika didapati kekeliruan, suatu kebahagiaan bagi kami, jika sahabat meluangkan waktu untuk mengoreksinya.
Terimakasih Kepada Pak Mario Teguh atas ilmu-ilmu yang disampaikannya, semoga Allah SWT mebalas kebaikan beliau dengan kebaikan yang berlipat. Amin.
Terimakasih juga kepada para sahabat, yang selalu setia mengunjungi blog sederhana ini. Juga terimakasih yang berkenan berlangganan email dari blog kami. Semoga kita semua bisa meningkatkan pribadi kita, untuk menjadi pribadi terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar