Pages

Selasa, 17 Januari 2012

Matematika Yunani

Matematika Yunani merujuk pada

matematika yang ditulis di dalam

bahasa Yunani antara tahun 600 SM

sampai 300 M. Matematikawan

Yunani tinggal di kota-kota sepanjang

Mediterania bagian timur, dari Italia

hingga ke Afrika Utara , tetapi mereka

dibersatukan oleh budaya dan bahasa

yang sama. Matematikawan Yunani

pada periode setelah Iskandar Agung

kadang-kadang disebut Matematika

Helenistik.

Thales dari Miletus

Matematika Yunani lebih berbobot

daripada matematika yang

dikembangkan oleh kebudayaan-

kebudayaan pendahulunya. Semua

naskah matematika pra-Yunani yang

masih terpelihara menunjukkan

penggunaan penalaran induktif, yakni

pengamatan yang berulang-ulang

yang digunakan untuk mendirikan

aturan praktis. Sebaliknya,

matematikawan Yunani menggunakan

penalaran deduktif. Bangsa Yunani

menggunakan logika untuk

menurunkan simpulan dari definisi

dan aksioma, dan menggunakan

kekakuan matematika untuk

membuktikannya.

Matematika Yunani diyakini dimulakan

oleh Thales dari Miletus (kira- kira 624

sampai 546 SM) dan Pythagoras dari

Samos (kira- kira 582 sampai 507 SM).

Meskipun perluasan pengaruh mereka

dipersengketakan, mereka mungkin

diilhami oleh Matematika Mesir dan

Babilonia. Menurut legenda,

Pythagoras bersafari ke Mesir untuk

mempelajari matematika, geometri,

dan astronomi dari pendeta Mesir.

Thales menggunakan geometri untuk

menyelesaikan soal-soal perhitungan

ketinggian piramida dan jarak perahu

dari garis pantai. Dia dihargai sebagai

orang pertama yang menggunakan

penalaran deduktif untuk diterapkan

pada geometri, dengan menurunkan

empat akibat wajar dari teorema

Thales. Hasilnya, dia dianggap sebagai

matematikawan sejati pertama dan

pribadi pertama yang menghasilkan

temuan matematika. Pythagoras

mendirikan Mazhab Pythagoras, yang

mendakwakan bahwa matematikalah

yang menguasai semesta dan

semboyannya adalah "semua adalah

bilangan". Mazhab Pythagoraslah

yang menggulirkan istilah

"matematika", dan merekalah yang

memulakan pengkajian matematika.

Mazhab Pythagoras dihargai sebagai

penemu bukti pertama teorema

Pythagoras , meskipun diketahui

bahwa teorema itu memiliki sejarah

yang panjang, bahkan dengan bukti

keujudan bilangan irasional.

Eudoxus (kira- kira 408 SM sampai 355

SM) mengembangkan metoda

kelelahan, sebuah rintisan dari Integral

modern. Aristoteles (kira-kira 384 SM

sampai 322 SM) mulai menulis hukum

logika. Euklides (kira -kira 300 SM)

adalah contoh terdini dari format

yang masih digunakan oleh

matematika saat ini, yaitu definisi,

aksioma, teorema, dan bukti. Dia juga

mengkaji kerucut. Bukunya, Elemen,

dikenal di segenap masyarakat terdidik

di Barat hingga pertengahan abad

ke-20. Selain teorema geometri

yang terkenal, seperti teorem

Pythagoras, Elemen menyertakan

bukti bahwa akar kuadrat dari dua

adalah irasional dan terdapat tak-

hingga banyaknya bilangan prima.

Saringan Eratosthenes (kira -kira 230

SM) digunakan untuk menemukan

bilangan prima.

Archimedes (kira -kira 287 SM sampai

212 SM) dari Syracuse menggunakan

metoda kelelahan untuk menghitung

luas di bawah busur parabola dengan

penjumlahan barisan tak hingga, dan

memberikan hampiran yang cukup

akurat terhadap Pi . Dia juga

mengkaji spiral yang mengharumkan

namanya, rumus-rumus volume

benda putar, dan sistem rintisan

untuk menyatakan bilangan yang

sangat besar.


Published with Blogger-droid v2.0.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar